Showing posts with label Islamic. Show all posts
Showing posts with label Islamic. Show all posts

Friday, December 19, 2014

What are your Thinking?

Ada 2 org ibu memasuki toko pakaian & ingin membeli baju.
Ternyata pemilik toko lagi "bad mood" sehingga tidak melayani dgn baik, malah terkesan buruk, tidak sopan dgn muka cemberut...
Ibu pertama jengkel menerima layanan yg buruk seperti itu...
Yg mengherankan, ibu kedua tetap enjoy, bahkan bersikap sopan pd penjualnya.
 "smile"
Ibu pertama bertanya, “Mengapa Ibu bersikap demikian sopan pd penjual yg menyebalkan itu?”
Lantas dijawab “kenapa aku hrs mengizinkan dia menentukan caraku dlm bertindak? Kitalah penentu atas hidup kita, bukan org lain.”
"Tapi ia melayani kita dgn buruk sekali" bantah Ibu pertama.
"Itu masalah dia. Kalau dia mau bad mood, tdk sopan, melayani dgn buruk dll, toh
tdk ada kaitannya dngan kita. Kalau kita sampai terpengaruh, berarti kita membiarkan dia mengatur & menentukan hidup kita, padahal kita yg bertanggung
jawab atas diri kita," jelas Ibu kedua.
Tindakan kita kerap dipengaruhi oleh tindakan org lain. Kalau org memperlakukan kita buruk, kita akan membalasnya dngan hal yg buruk juga dan sebaliknya. upset
Kalau org tdk sopan, kita akan lebih tidak sopan lagi. upset.
Kalau org lain pelit pd kita, kita yg semula pemurah tiba² jadi pelit ketika hrs berurusan dgn org tsb. Ini berarti tindakan kita dipengaruhi oleh tindakan org lain
Kalau direnungkan, sebenarnya betapa tdk arifnya tindakan kita, kenapa utk berbuat
baik saja, hrs menunggu org lain baik dulu?
Jagalah suasana hati kita sendiri, jangan biarkan sikap buruk orang lain menentukan cara kita bertindak !
Kita yang bertanggung jawab atas hidup kita, bukan orang lain...
Hidup kita terlalu berharga...
Oleh sebab itu, "Make Your Self Have a Meaning forOthers !!"
Pemenang kehidupan adalah Orang yang tetap sejuk di tempat yg panas, yang
tetap manis di tempat yg sangat pahit, yang tetap merasa kecil meskipun telah menjadi besar dan yang tetap tenang di tengah badai yang paling hebat.
Semoga Bermanfaat
Source : Pii Almadasi

Thursday, August 14, 2014

IPhone5 untuk anak dari ibu

:: Ibu Ini Memberi iPhone5 pada Anaknya dengan Perjanjian ::
Seorang ibu bernama Janell Burley Hofmann memberikan hadiah ponsel berkelas yaitu iPhone 5 kepada anaknya Gregory. Meskipun iPhone 5 merupakan barang mewah, pemberian iphone 5 ini bukan untuk memanjakan anaknya, justru ia memberi aturan atau perjanjian yang sangat ketat kepada anaknya, dan ia harus mentaatinya. Jika tidak mau taat, maka iPhone tersebut akan di minta kembali.
Perjanjian tersebut sangat positif untuk anaknya, juga sangat inspiratif untuk kita terapkan bagi anak-anak kita. Berikut Ini daftar perjanjian ibu kepada anaknya:
1. Ini (iPhone 5) adalah milik ibu. Ibu membelinya. Ibu yang membayarnya. Ibu meminjamkannya untukmu. Bukankah ibu yang terbaik?
2. Ibu harus selalu mengetahui password-nya
3. Jika teleponnya berdering, jawablah. Itu adalah sebuah telepon. Katakan halo, tunjukkan perilaku yang baik (sopan.) Jangan pernah abaikan panggilan telepon jika dilayarnya tertulis “Ibu” atau “Ayah”. Jangan pernah.
4. Berikan teleponnya kepada orang tua-mu tepat jam 7:30 malam setiap malam sekolah dan setiap akhir minggu pada jam 9 malam. Telepon tersebut akan dimatikan untuk satu malam dan akan dihidupkan kembali esok hari jam 7:30 pagi. Jika kamu tidak mau menelepon ke telepon rumah temanmu, karena takut jika orang tua-nya yang mengangkat terlebih dahulu, maka jangan menelepon atau SMS sama sekali. Dengarkan suara hatimu dan hormatilah keluarga orang lain seperti kamu ingin keluarga kita dihormati.
5. Kamu tidak akan membawa Ini (iPhone 5) ke sekolah. Ngobrol-lah secara langsung dengan orang-orang yang biasa kamu ajak chatting atau SMS. Ini adalah bekal atau skill untuk hidupmu kelak. Untuk sekolah setengah hari atau field trip sesudah sekolah akan kami pertimbangkan.
6. Jika ini (iPhone 5) jatuh kedalam toilet, terhempas ke tanah, atau menghilang di udara bebas, kamu bertanggung jawab untuk penggantian atau biaya perbaikan. Kamu bisa memotong rumput, menjaga bayi, atau menggunakan uang tabungan hadiah ulang tahun. Ini akan terjadi, kamu harus bersiap.
7. Jangan gunakan teknologi ini untuk berbohong, membodohi, atau menipu umat manusia lainnya. Jangan biarkan dirimu terlibat dalam pembicaraan yang akan menyakiti orang lain. Jadilah teman yang baik terlebih dahulu atau menjauhlah dari kemungkinan perseteruan.
8. Jangan mengirimkan SMS, email, atau mengatakan apapun yang tidak mau kamu ucapkan dalam kehidupan sehari-hari.
9. Jangan mengirimkan SMS, email, atau mengatakan apapun ke seseorang yang tidak mau kamu katakan dengan lantang ketika orang tua mereka sedang berada diruangan itu. Sensorlah dirimu sendiri.
10. Tidak boleh ada pornografi. Carilah informasi di internet yang hanya akan kamu bagikan ke Ibu secara langsung. Jika kamu memiliki pertanyaan tentang apapun, tanyalah seseorang – lebih baik lagi tanya ke Ibu atau ayahmu.
11. Matikan, diamkan, sembunyikan dari khalayak ramai. Terutama di restoran, didalam bioskop, atau ketika berbicara dengan umat manusia lain. Kamu bukanlah orang yang kejam; jangan biarkan iPhone merubah itu.
12. Jangan kirimkan atau menerima gambar/ foto dari bagian pribadi anggota tubuhmu atau orang lain. Jangan tertawa. Suatu saat kamu akan tergoda untuk melakukannya secerdas apapun dirimu. Ini sangat beresiko dan dapat menghancurkan masa muda/ kuliah/ atau masa dewasamu. Ini akan selalu jadi ide yang buruk. Dunia maya itu luas dan lebih kuat daripada dirimu. Sulit sekali menghilangkan jejak dalam skala sebesar ini – termasuk reputasi yang buruk.
13. Jangan mengambil jutaan foto dan video. Tidak perlu mendokumentasikan segalanya. Alamilah hidupmy sendiri.
Kenangan itu akan tersimpan dalam ingatanmu untuk selamanya.
14. Sesekali tinggalkan iPhone ini dirumah dan coba untuk merasa nyaman dan aman dengan keputusan itu. Ini (iPhone) bukanlah benda hidup ataupun perpanjangan dirimu. Belajarlah untuk hidup tanpanya.
Jadilah lebih besar dan lebih kuat daripada FOMO – Fear Of Missing Out (rasa takut kehilangan.)
15. Download lagu yang baru atau yang klasik atau yang berbeda dari yang didengarkan oleh jutaan orang lain yang mendengarkan hal yang sama. Generasimu memiliki akses musik yang belum pernah ada selama sejarah. Ambillah keuntungan dari hal tersebut. Perluas cakrawala-mu.
16. Sesekali mainkan permainan dengan kata-kata atau puzzles (teka-teki) atau permainan yang melatih otak.
17. Jaga matamu tetap menghadap kedepan. Lihat dunia disekelilingmu. Pandangilah jendela. Dengarkan kicauan burung. Jalan-jalan. Berbicaralah dengan orang asing. Berkelilinglah tanpa Googling.
18. Kamu pasti akan melakukan kesalahan. Ibu akan mengampil teleponmu. Kita akan duduk dan membicarakannya. Kita akan memulai dari awal lagi. Ibu dan kamu, kita selalu belajar. Ibu adalah bagian dari tim-mu. Kita melakukan ini bersama-sama.
Dan pada akhir daftar kontrak, sang ibu menulis “Kebanyakan pelajaran disini tidak hanya berlaku untuk iPhone, namun untuk kehidupan..”
Sungguh perjanjian yang sangat mendidik dan sangat bijak sana bagi anaknya. sangat cocok sekali dengan keadaan saat ini, zaman di mana kemudahan teknologi membuat kita jarang berinteraksi secara langsung kepada orang di sekitar kita.
Kita lebih suka berlama-lama sms-an, berlama lama melihat dinding facebook kita, lebih suka chating. Kita lebih suka menatap layar, dari pada harus bertemu langsung.
Padahal jika kita melakukan hal tersebut secara berlebihan, akan berdampak buruk bagi perkembangan psikologis kita, khususnya kemampuan untuk berinteraksi secara langsung dengan masyarakat.
Semoga kisah inspiratif ibu yang memberikan hadiah iPhone 5 kepada anaknya dengan perjanjian ketat di atas bisa bermanfaat bagi kita semua. (Sumber: mitrafm.com)
Sudah Baca ?
Like n Share Ya 

Sunday, August 3, 2014

Cara Mengajarkan Anak Menghafal Al Qur'an Sejak Dini

1. Bayi (0-2 tahun)
-Bacakan Al Qur'an dari surat Al fatihah
-Tiap hari 4 kali waktu (pagi, siang, sore, malam)
-Tiap 1 waktu satu surat diulang 3x
-Setelah hari ke-5 ganti surat An Naas dengan metode yang sama
-Tiap 1 waktu surat yg lain-lain diulang 1x2

2. Diatas 2 tahun
-Metode sama denga teknik pengajaran bayi. Jika kemampuan mengucapkan kurang, maka tambah waktu menghafalnya, mis dari 5 hari menjadi 7 hari
-Sering dengarkan murattal

3. Diatas 4 tahun
-Mulai atur konsentrasi dan waktu untuk menghafal serius
-Ajari muraja'ah sendiri
-Ajari menghafal sendiri
-Selalu dimotivasi supaya semagat selalu terjaga
-Waktumenghafal 3-4x perhari

BC dari Ustdz Ahmad Al Hafidz

Allaahummaj'alna fii ahli Qur'an , Allaahumma baarik fi auladina wa dzurriiyatina bil Qur'an, Allaahummarzuqna istiqomah fi tilawatil wa hifzil Qur'an...wa adhilna fi jannati fi Qur'an...Aamiin Allaahumma Aamiin.

Friday, August 16, 2013

What You Need to Know About Web Design Proposals

To create a true proposal, you must include these five elements:
  1. Demonstrate you understand their problems with a Problem Statement
  2. Explain your Recommended Solution
  3. Explain the Benefits of your solution
  4. Explain the Project Fees
  5. End with a Call to Action to buy

Source : http://www.bidsketch.com

Wednesday, May 15, 2013

Menundukan Putri Anda Yang Akan dan Sedang Puber



Bila anda seorang ibu rumah tangga yang sedang memiliki putri yang baru memasuki usia baligh, maka anda perlu memposisikan diri sebagai teman dekat bagi anak anda tersebut. Bila anda telah memposisikan diri sebagai temannya, maka akan berhasil menguasai hatinya. Sebaliknya, bila anda menjadi seorang atasan atau menjadi seorang BOSS baginya, niscaya anda akan menjadi musuhnya atau minimal akan dijauhinya. Untuk mewujudkan kedekatan itu, beberapa kiat berikut mungkin perlu dilakukan:
1. Ikhlaskan niat anda untuk mendidik anak-anak anda semata-mata karena mengharapkan redha Allah, tidak mengharapkan balasan dari si anak ketika dia sudah berhasil kelak.
2. Yakinkan diri anda bahwa bila anda menanam cinta, insya Allah anda akan menuai cinta. Hadirkan keyakinan ini setiap saat dalam interaksi anda dengan sang putri.
3. Berikan dia sebuah hadiah yang anda selipkan di dalam pakaiannya, atau sebuah pakaian baru yang anda letakkan di laci atau lemarinya. Tulis disana “untuk anak Ummi yang tercinta”… insya Allah dia takkan melupakannya.
4. Berikanlah sebuah kecupan terbaik anda di pipinya, sambil membisikkan kata cinta ketelinganya, akan memberikan getaran khusus di dalam jiwanya, menimbulkan kebahagiaan di hatinya, bahkan dimanapun dia berada, saat dia memejamkan mata, dia terus merasakannya.
5. Jangan anda hilangkan pelukan anda untuknya. Bahkan, dari waktu ke waktu peluklah dia dengan kuat dan hangat, terutama ketika dia melakukan suatu yang special atau positif.
6. Dekatilah sahabat-sahabat dekatnya, Tanyalah dia tentang mereka, usahakan sekali-sekali duduk bersama dan bergembira dengan mereka. Ini akan mebangun jembatan cinta dan kepercayaan serta keakraban.
7. Sikapi kesalahan-kesalahannya dengan dialog dalam mencari penyebabnya, bukan untuk mengkritisi kesalahan tsb. Bila anda dapati dia telah melakukan perbuatan yg tidak/kurang tepat, maka carilah penyebabnya, kenapa terjadi? Bisa jadi memang karena suatu pemahaman yang perlu dirapikan.
8. Buatlah kesepakatan dengan sekolahnya/gurunya/wali kelasnya, agar memberinya hadiah bila berhasil meraih sebuah prestasi atau lompatan perbaikan dikelas atau dalam satu bidang studi. Nanti hadiah itu anda yang menanggulangi biayanya. Minimal sekali dalam sebulan.
9. Jagalah secara rutin kunjungan anda ke sekolahnya, berdialog dengan guru/wali kelasnya. Tunjukkan kepada mereka betapa bangganya anda dengan dia dan betapa bahagianya dia bersama anda. Lalu (tanpa kehadirannya) mintalah saran-saran dari guru/walasnya yang akan meningkatkan prestasinya secara akademik, akhlak, dan kemandirian.
10. Perlu ditanamkan kepada putra-putri anda bahwa dunia ini bercampur di dalamnya yang baik dan yang buruk. Yang selamat menghadapinya hanyalah orang yang berpegang teguh dengan ajaran Allah dan RasulNya. Dan rujukan yang bisa dipercaya dalam mengenal yang baik dan yang buruk itu adalah Ayah dan Ibu, Para guru terbaiknya dan teman-teman yang shaleh dan shalehah.
11. Bekalilah putri anda yang akan dan baru baligh tentang halal dan haram atau tentang yang wajib dan haram, secara bertahap. Dan bangunlah rasa takutnya kepada Allah sebagai modal control personal dalam dirinya.
12. Jika putri anda memang memerlukan handphone, sebaiknya diminimalisir atau sangat terbatas penggunaannya, atau jenis HP yang cukup membantu komunikasi anda dengannya. HP yang memilki berbagai fitur dan akses internet/FB/Twiter dan sejenisnya, untuk sampai saat ini memiliki mudharat lebih banyak dari pada manfaat.
13. Kirimilah dia dari waktu ke waktu sms cinta dan ungkapan kasih sayang yang tulus dari anda.
14. Kayakan dia dengan bacaan tentang sirah nabawiyah, kisah para sahabat, tokoh-tokoh panutan, pahlawan dan pejuang bangsa, ulama-ulama teladan, sebelum hatinya dikuasai kisah-kisah khayalan, cinta picisan dan dongeng-dongeng perusak aqidah dan keyakinan.
15. Bila anda ingin membuat dia menyukai sesuatu yang baru yang belum tentu dia sukai, maka hadiahkan sesuatu itu untuknya bersamaan dengan sesuatu yang sudah dia sukai. Misalnya: dia sangat senang dengan jam tangan baru, tapi kurang tertarik dengan buku cerita islamy atau nasyid islamy. Maka (suatu waktu) berilah dia hadiah berupa jam tangan dan kaset nasyid islamy sekaligus.
16. Anak anda juga perlu dipahamkan bahwa hidup di dunia ini tidak hanya sekedar hiburan. Ada tugas dan amanah di pundak setiap orang untuk berbuat baik, mengembangkan keilmuan, menebarkan manfaat kepada sesama, disamping tugas utama sebagai hamba Allah. Rancanglah agenda-agenda keluarga yang dapat mengakomodasi tugas dan amanh tersebut.
17. Jangan biarkan putri kecil anda yang baru baligh dan baru saja meninggalkan dunia kanak-kanak mengakses internet dan segala dunianya melainkan bersama anda. Klu tidak, berarti anda telah menyiapkan jurang yang dalam baginya. 




By : Ust Irsya Syafar Lc MA

Wallahu a’laa wa a’lam bishshawab.

Monday, August 13, 2012

RUMUS PRAKTIS MENGHAFAL AL QUR’AN

Salaf berlomba-lomba menghafal Al Qur’an dan memuraja’ah hafalan mereka. Nah, pada postingan kali ini, kami sampaikan rumus praktis bagi antum yang ber’azzam untuk dapat menyelesaikan hafalan Al Qur’an al Karim setelah mempelajari metode-metode sebagai bekal dalam meraih kemampuan untuk dapat menghafal Al-Qur‘ân secara baik. Semoga bermanfaat!
RUMUS PRAKTIS MENGHAFAL AL QUR’AN
Jumlah Hafalan / Hari
PREDIKSI SELESAI TAHFIZH AL QUR’AN
TAHUN
BULAN
HARI
1 ayat
17
7
9
2 ayat
8
9
18
3 ayat
5
10
13

4 ayat
4
4
24
5 ayat
3
6
7
6 ayat
2
11
4
7 ayat
2
6
3
8 ayat
2
2
12
9 ayat
1
11
12
10 ayat
1
9
3
11 ayat
1
7
6
12 ayat
1
5
15
13 ayat
1
4
6
14 ayat
1
3
-
15 ayat
1
2
1
16 ayat
1
1
6
17 ayat
1
-
10
18 ayat
-
11
19
19 ayat
-
11
1
½ lembar
3
4
24
1 lembar
-
10
6
Artikel oleh http://salafiyunpad.wordpress.com

Berbenah Diri Untuk Penghafal Alquran

Sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta’ala yang menjamin kemurnian Al-Qur‘ân telah memudahkan umat ini untuk menghafal dan mempelajari kitab-Nya. Allah ‘Azza wa Jalla memerintahkan para hamba-Nya agar membaca ayat-ayat-Nya, merenungi artinya, dan mengamalkan serta berpegang teguh dengan petunjukNya. Dia Subhanahu wa Ta’ala telah menjadikan hati para hamba yang shalih sebagai wadah untuk memelihara firman-Nya. Dada mereka seperti lembaran-lembaran yang menjaga ayat-ayat-Nya. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman :
Sebenarnya, Al-Qur‘ân itu adalah ayat-ayat yang nyata di dalam dada orang-orang yang diberi ilmu. Dan tidak ada yang mengingkari ayat-ayat Kami kecuali orang-orang yang zhalim … (Qs al-Ankabût/29:49).
Dahulu, para sahabat Radhiallahu’anhum yang mulia dan Salafush-Shalih, mereka berlomba-lomba menghafal Al-Qur‘ân, generasi demi generasi. Bersungguh-sungguh mendidik anak-anak mereka dalam naungan Al-Qur‘ân, baik belajar maupun menghafal disertai dengan pemantapan ilmu tajwid, dan juga mentadabburi yang tersirat dalam Al-Qur‘ân, (yaitu) berupa janji dan ancaman.
Berikut ini adalah nasihat yang disampaikan oleh Dr. Anis Ahmad Kurzun diangkat dari risalah beliau Warattilil Qur’âna Tartîla, dan diterjemahkan oleh al-Akh Zakariyya al-Anshari. Pembahasan ini menyangkut metode-metode, sebagai bekal dalam meraih kemampuan untuk dapat menghafal Al-Qur‘ân secara baik.
Karena, sebagaimana disebutkan oleh Imam Ibnu Rajab al-Hanbali Rahimahullah , bahwasanya dahulu, para salaf mewasiatkan agar betul-betul memperbagus dan memperbaiki amalan (membaca dan menghafal Al-Qur‘ân, Red.). Bukan hanya sekedar memperbanyak (membaca dan menghafalnya, Red.), karena amalan yang sedikit disertai dengan memperbagus dan memantapkannya, itu lebih utama daripada amalan yang banyak tanpa disertai dengan pemantapan. Lihat Risalah Syarah Hadits Syaddâd bin Aus, karya Ibnu Rajab, hlm. 35.
Mudah-mudahan dengan kedatangan bulan Ramadhan yang penuh kemuliaan ini, dapat kita manfaatkan untuk meningkatkan perhatian kita kepada Al-Qur‘ân, mempelajarinya, mentadabburi, memperbaiki bacaan, dan menghafalnya.
SATU Ikhlas, Kunci Ilmu dan Pemahaman
Jadikanlah niat dan tujuan menghafal untuk mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, dan selalu ingat bahwasanya yang sedang Anda baca ialah Kalamullah. Berhati-hatilah Anda dengan faktor yang menjadi pendorong dalam menghafal, apakah untuk meraih kedudukan di tengah-tengah manusia, ataukah ingin memperoleh sebagian dari keuntungan dunia, upah dan hadiah? Allah tidak menerima sedikit pun dari amalan melainkan apabila ikhlas karena-Nya. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dan (menjalankan) agama dengan lurus. (Qs al-Bayyinah/98:5).
DUA Menjauhi Maksiat dan Dosa
Hati yang penuh dengan kemaksiatan dan sibuk dengan dunia, tidak ada baginya tempat cahaya al-Qur’ân. Maksiat merupakan penghalang dalam menghafal, mengulang dan mentadabburi Al-Qur‘ân. Adapun godaan-godaan setan dapat memalingkan seseorang dari mengingat Allah. Sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:
Setan telah menguasai mereka lalu menjadikan mereka lupa mengingat Allah. (Qs al-Mujâdilah/58:19).
‘Abdullah bin Al-Mubarâk meriwayatkan dari adh-Dhahhak bin Muzâhim, bahwasanya dia berkata;”Tidak seorang pun yang mempelajari Al-Qur`ân kemudian dia lupa, melainkan karena dosa yang telah dikerjakannya. Karena Allah berfirman Subhanahu wa Ta’ala : (Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri) –Qs asy- Syûra/42 ayat 30- . Sungguh, lupa terhadap Al-Qur`ân merupakan musibah yang paling besar.1
Ketahuilah, Imam asy-Syafi’i yang terkenal dengan kecepatannya menghafal, pada suatu hari ia mengadu kepada gurunya, Waqi‘, bahwa hafalan Al-Qur‘ânnya lambat. Maka gurunya memberikan terapi mujarab, agar ia meninggalkan maksiat dan mengosongkan hati dari segala hal yang dapat memalingkannya dari Rabb. Imam asy-Syafi’i berkata:
Saya mengadu kepada Waqi’ buruknya hafalanku,
maka dia menasihatiku agar meninggalkan maksiat.
Dan ia mengabarkan kepadaku bahwa ilmu adalah cahaya,
dan cahaya Allah Subhanahu wa Ta’ala tidak diberikan kepada pelaku maksiat.
Imam Ibnu Munadi berkata,”Sesungguhnya menghafal memiliki beberapa sebab (yang membantu). Di antaranya, yaitu menjauhkan diri dari hal-hal yang tercela. Hal itu dapat terwujud, apabila seseorang mencegah diri (dari keburukan, Pent.) Pent.), menghadap kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan ridha, memasang telinganya, dan pikirannya bersih dari ar-râin.”2
Yang dimaksud dengan ar-râ‘in, ialah sesuatu yang menutupi hati dari keburukan maksiat, sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta’ala
Sekali-kali tidak (demikian), sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu menutup hati mereka. (Qs al-Muthaffifin/83:14).
Barang siapa menjauhkan dirinya dari kemaksiatan, niscaya Allah Subhanahu wa Ta’ala membukakan hatinya untuk selalu mengingat-Nya, mencurahkan hidayah kepadanya dalam memahami ayat-ayat-Nya, memudahkan baginya menghafal dan mempelajari Al-Qur‘ân, sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta’ala :
Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik. (Qs al-’Ankabût/29:69).
Imam Ibnu Katsir Rahimahullah telah membawakan perkataan Ibnu Abi Hâtim berkaitan dengan makna ayat ini: “Orang yang melaksanakan apaapa yang ia ketahui, niscaya Allah Subhanahu wa Ta’ala akan memberinya petunjuk terhadap apa yang tidak ia ketahui”.3
TIGA Memanfaatkan Masa Kanak-Kanak dan Masa Muda
Saat masih kecil, hati lebih fokus karena sedikit kesibukannya. Dikisahkan dari al-Ahnaf bin Qais, bahwasanya ia mendengar seseorang berkata:
“Belajar pada waktu kecil, bagaikan mengukir di atas batu”. Maka al-Ahnaf berkata,”Orang dewasa lebih banyak akalnya, tetapi lebih sibuk hatinya.”4
Seharusnya siapa pun yang telah berlalu masa mudanya supaya tidak menyia-nyiakan waktu untuk menghafal. Jika ia konsentrasikan hatinya dari kesibukan dan kegundahan, niscaya ia akan mendapatkan kemudahan dalam menghafal Al-Qur‘ân, yang tidak dia dapatkan pada selain Al-Qur‘ân. Allah berfirman Subhanahu wa Ta’ala:
Dan sesungguhnya telah Kami mudahkan Al-Qur‘ân untuk pelajaran, maka adakah yang mau mengambil pelajaran? (Qs al-Qomar/54:17).
Demikianlah di antara keistimewaan Al-Qur‘ân. Perlu Anda ketahui, tatkala manusia telah mencapai usia tua, saraf penglihatannya akan melemah. Kadangkala dia tidak mampu membaca Al-Qur‘ân yang ada di mushaf. Dengan demikian, yang pernah dihafal dalam hatinya, akan dia dapatkan sebagai perbendaharaan yang besar. Dengannya ia membaca dan bertahajjud. Tetapi jika sebelumnya ia tidak pernah menghafal Al-Qur‘ân sedikit pun, maka alangkah besar penyesalannya.
EMPAT Memanfaatkan Waktu Semangat dan Ketika Luang
Tidak sepantasnya bagi Anda, wahai pembaca, menghafal pada saat jenuh, lelah, atau ketika pikiran Anda sedang sibuk dalam urusan tertentu. Karena hal itu dapat mengganggu kosentrasi menghafal. Tetapi pilihlah ketika semangat dan pikiran tenang. Alangkah bagus, jika waktu menghafal (dilakukan) ba’da shalat Subuh. Saat itu merupakan sebaik-baik waktu bagi orang yang tidur segera.


LIMA Memilih Tempat yang Tenang
Yaitu dengan menjauhi tempat-tempat ramai, bising. Sebab, hal itu akan mengganggu dan membuat pikiran bercabang-cabang. Maka ketika Anda sedang berada di rumah bersama anakanak, atau (sedang) di kantor, di tempat bekerja, di tengah teman-teman, jangan mencoba-coba menghafal sedangkan suara manusia di sekitar Anda. Atau di tengah jalan ketika sedang mengemudi, di tempat dagangan ketika transaksi jual beli. Ingatlah firman Allah Subhanahu wa Ta’ala :
Allah sekali-kali tidak menjadikan bagi seseorang dua buah hati dalam rongganya … (Qs al-Ahzab/33:4).
Sebaik-baik tempat yang Anda pilih untuk menghafal ialah rumah-rumah Allah (masjid) agar mendapatkan pahala berlipat ganda. Atau di tempat lain yang tenang, tidak membuat pendengaran dan penglihatan Anda sibuk dengan yang ada di sekitar Anda.
ENAM Kemauan dan Tekad yang Benar
Kemauan yang kuat lagi benar sangat mempengaruhi dalam menguatkan hafalan, memudahkannya, dan dalam berkonsentrasi. Adapun seseorang yang menghafal karena permintaan orang tua atau gurunya tanpa didorong oleh kemauannya sendiri, ia tidak akan mampu bertahan. Suatu saat pasti akan tertimpa penyakit futur (penurunan semangat).
Keinginan bisa terus bertambah dengan motivasi, menjelaskan pahala dan kedudukan para penghafal Al-Qur‘ân, orang yang selalu bersama Al-Qur‘ân, dan membersihkan jiwa yang berlomba dalam halaqah, di rumah atau di sekolah. Tekad yang benar akan menghancurkan godaan-godaan setan, dan dapat menahan jiwa yang selalu memerintahkan keburukan.
Imam Ibnu Rajab al-Hanbali berkata:
Barang siapa memiliki tekad yang benar, setan pasti akan putus asa (mengganggunya). Kapan saja seorang hamba itu ragu-ragu, setan akan mengganggu dan menundanya untuk melaksanakan amalan, serta akan melemahkannya.5
TUJUH Menggunakan Panca Indra
Kemampuan dan kesanggupan seseorang dalam menghafal berbeda-beda. Begitu juga kekuatan hafalan seseorang dengan yang lainnya bertingkat-tingkat. Akan tetapi, memanfaatkan beberapa panca indra dapat memudahkan urusan dan menguatkan hafalan dalam ingatan.
Bersungguh-sungguhlah, wahai Pembaca, gunakanlah indra penglihatan, pendengaran dan ucapan dalam menghafal. Karena masing-masing indra tersebut memiliki sistem tersendiri yang dapat mengantarkan hafalan ke otak. Apabila metode yang digunakan itu banyak, maka hafalan menjadi semakin kuat dan kokoh.
Adapun caranya, yaitu Anda mulai terlebih dahulu membacanya dengan suara keras, apa yang hendak dihafalkan, sedangkan Anda melihat ke halaman yang sedang Anda baca. Dengan terus melihat dan mengulanginya sampai halaman tersebut terekam dalam memori Anda. Sertakan pendengaran Anda dalam mendengarkan bacaan, lalu merasa senang. Apalagi jika Anda membaca dengan suara senandung yang disukai oleh jiwa.
Seseorang yang menghafal Al-Qur‘ân dengan melihat mushaf, sedangkan ia diam, atau dengan cara mendengarkan kaset murottal tanpa melihat mushaf, atau merasa cukup ketika menghafal hanya membaca dengan suara lirih, maka semua metode ini tidak mengantarnya mencapai tujuan dengan mudah.
Perlu Anda ketahui, bahwasanya (dalam menghafal) manusia ada dua macam.
  1. Orang yang lebih banyak menghafal dengan cara mendengar daripada menghafal dengan melihat mushaf. Ingatannya ini disebut Sam’iyyah (pendengaran).
  2. Orang yang lebih banyak menghafal dengan cara melihat. Apabila ia membaca satu penggal ayat Al-Qur‘ân (akan) lebih bisa menghafal daripada (hanya dengan) mendengarkannya. Ingatannya ini disebut Bashariyyah (penglihatan).
Apabila Anda termasuk di antara mereka, maka sebelum menghafal, perbanyaklah membaca ayat dengan melihat mushaf dalam waktu yang lebih lama. Kemudian tutuplah mushaf dan tulis ayat-ayat yang baru saja Anda hafal dengan tangan. Setelah itu cocokkan yang Anda tulis dengan mushaf, agar Anda mengetahui mana yang salah, dan tempattempat hafalan yang lemah, sehingga Anda dapat mengulangi untuk memantapkannya.
Jika Anda memperhatikan bahwa Anda selalu salah dalam satu kalimat tertentu atau lupa setiap kali mengulangnya, maka tanamkan kalimat tersebut dalam memori Anda dengan membuat kalimat serupa yang Anda ketahui. Dengan demikian, Anda akan mengingat kalimat tersebut dengan kalimat yang Anda buat.
Imam Ibnu Munadi telah menunjukkan kepada kita masalah ini dengan perkataannya: “Seorang guru hendaklah mempraktekkan metode ini kepada murid. Yaitu memerintahkannya agar mengingat nama, atau sesuatu yang dia ketahui yang serupa dengan kalimat al-Qur`ân yang ia selalu lupa, sehingga akan menjadikannya ingat, insya Allah.”6
Kemudian beliau berdalil dengan perkataan Ali Radhiallahu’anhu kepada Abu Musa Radhiallahu’anhu : “Sesungguhnya Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam memerintahkan agar aku memohon petunjuk dan kebenaran kepada Allah. Lalu aku mengingat kalimat (petunjuk) dengan (petunjuk jalan), dan aku mengingat (kebenaran) dengan (membetulkan busur)”.7


DELAPAN Membatasi Hanya Satu Cetakan Mushaf
Bagi para penghafal, utamakan memilih cetakan mushaf, yang diawali pada tiap-tiap halamannya permulaan ayat dan diakhiri dengan akhir ayat. Ini memiliki pengaruh sangat besar dalam menanamkan bentuk halaman dalam memori (ingatan), dan mengembalikan konsentrasi terhadap halaman tersebut ketika mengulang. Jika cetakan mushaf berbeda-beda, akan menimbulkan ingatan halaman dalam otak berbeda-beda, dan akan membuyarkan hafalannya, serta tidak bisa konsentrasi.
Begitu pula saya wasiatkan kepada saudaraku agar bersungguh-sungguh menggunakan mushaf saku, atau mushaf yang terdiri dari beberapa bagian, sesuai dengan cetakan mushaf yang sedang Anda hafal. Ini merupakan hal yang sangat baik. Setiap kali Anda mendapatkan waktu luang dan semangat, dimana pun Anda berada, supaya segera memanfaatkan waktu tersebut untuk menghafal hafalan baru, atau mengulang hafalan lama.
SEMBILAN Pengucapan yang Betul
Setelah Anda memilih waktu, tempat yang sesuai dan membatasi hanya satu cetakan mushaf yang hendak Anda hafal, maka wajib bagi Anda membetulkan pengucapan dan mengoreksi kalimat-kalimat Al-Qur‘ân kepada seorang guru yang mutqin (ahli) sebelum mulai menghafal. Atau dengan cara mendengarkannya melalui kaset murattal seorang qari‘. Hal ini supaya Anda terjaga dari kekeliruan. Karena apabila kalimat yang telah Anda hafal itu salah, akan sulit bagi Anda membetulkannya setelah terekam dalam memori.
Imam Ibnu Munadi berkata,”Ketahuilah, menghafal itu memiliki beberapa sebab. Di antaranya, seseorang membaca kepada orang yang lebih banyak hafalannya, karena orang yang dibacakan kepadanya lebih mengetahui kesalahan daripada orang yang membaca.”8
Wahai saudaraku, bersungguh-sungguhlah menghadiri majlis-majlis tahfizhul-Qur‘ân, bertatap muka dengan para hafizh dan guruguru yang mutqin, agar Anda terhindar dari kesalahan dan dapat menghafal dengan landasan yang kokoh.
Saya wasiatkan juga kepada saudaraku para pengajar Al-Qur‘ân, di masjid-masjid, di sekolah-sekolah agar bersungguh-sungguh membetulkan bacaan para murid pada ayat-ayat yang hendak mereka hafal, dan mengarahkan mereka supaya betul-betul mengoreksi kalimatkalimat Al-Qur‘ân yang sering terjadi padanya kesalahan. Begitu juga seorang guru meminta kepada para muridnya agar selalu mengulangulang hafalan kepada sesama teman untuk menjaga mereka dari kemungkinan terjadinya kesalahan.
SEPULUH Hafalan yang Saling Bersambung
Jangan lupa, wahai saudaraku! Jadikanlah hafalan Anda saling berkaitan. Setiap kali Anda menghafal satu ayat kemudian merasa telah lancar, maka ulangilah membaca ayat tersebut dengan ayat sebelumnya. Kemudian lanjutkan menghafal ayat berikutnya sampai satu halaman dengan menggunakan metode ini.
Disamping itu, apabila Anda telah menghafal satu halaman, maka harus membacanya kembali sebelum meneruskan ke halaman berikutnya. Begitu pula apabila hafalan Anda sudah sempurna satu surat, hendaklah menggunakan metode tadi, agar rangkaian ayatayat itu dapat teringat dalam memori Anda. Sungguh, jika tidak menggunakan metode ini, membuat hafalan Anda tidak terikat. Dan ketika menyetor hafalan, Anda akan membutuhkan seorang guru yag selalu mengingatkan permulaan tiap-tiap ayat. Begitu juga akan membuat Anda mengalami kesulitan ketika muraja‘ah hafalan.
SEBELAS Memahami Makna Ayat
Di antara yang dapat membantu Anda menggabungkan ayat dan mudah dalam menghafal, yaitu terus-menerus meruju‘ kepada kitab-kitab tafsir yang ringkas, sehingga Anda memahami makna ayat meskipun global. Atau paling tidak, Anda menggunakan kitab Kalimatul Qura’ni Tafsiiru wa Bayan karya Syaikh Hasanain Muhammad Makhlûf. Dengan mengetahui makna-makna kalimat, dapat membantu Anda memahami makna ayat secara global.
DUA BELAS Hafalan yang Mantap
Sebagian pemuda membaca penggalan ayat, dua sampai tiga kali saja. Lalu menyangka bahwa ia telah hafal. Lantas pindah ke penggalan ayat berikutnya karena ingin tergesagesa disebabkan waktunya sempit, atau karena persaingan di antara temannya, atau disebabkan desakan seorang guru kepadanya. Perbuatan ini, sama sekali tidak benar dan tidak bermanfaat. Sedikit tetapi terus-menerus itu lebih baik, daripada banyak tetapi tidak berkesinambungan. Hafalan yang tergesa-gesa mengakibatkan cepat lupa.
Fakta ini tersebar di kalangan para penghafal. Penyebabnya, kadangkala seseorang merasa puas dan tertipu terhadap dirinya ketika hanya mencukupkan membaca penggalan ayat beberapa kali saja. Apabila ia merasa penggalan ayat tadi sudah masuk dalam ingatannya, maka ia beralih ke ayat berikutnya. Dia menyangka, semacam ini sudah cukup baginya.
Faktor yang mendukung fakta ini, karena sebagian pengampu hafalan mengabaikan persoalan ini ketika penyetoran hafalan. Padahal semestinya, seorang penghafal tidak boleh berhenti menghafal dan mengulang dengan anggapan bahwa ia telah hafal ayat-ayat tersebut. Bahkan ia harus memantapkan hafalannya secara terus-menerus mengulang ayat-ayat yang dihafalnya. Karena setiap kali mengulang kembali, akan lebih memperbagus hafalannya, dan meringankan bebannya ketika muraja‘ah.
TIGA BELAS Terus-Menerus Membaca
Tetaplah terus membaca Al-Qur‘ân setiap kali Anda mendapatkan kesempatan. Karena banyak membaca, dapat memudahkan menghafal dan membuat hafalan menjadi bagus. Banyak membaca termasuk metode paling utama dalam muraja‘ah.
Cobalah Anda perhatikan, sebagian surat dan ayat yang sering Anda baca dan dengar, maka ketika menghafalnya, Anda tidak perlu bersusah payah. Sehingga apabila seseorang telah sampai hafalannya pada ayat-ayat tersebut, maka dengan mudah ia akan menghafalnya. Contohnya surat al-Wâqi‘âh, al-Mulk, akhir surat al-Furqân, apalagi juz ‘amma dan beberapa ayat terakhir dari surat al-Baqarah.
(Dengan sering membaca), dapat dibedakan antara seorang murid (yang satu) dengan murid lainnya. Barang siapa yang memiliki kebiasaan setiap harinya selalu membaca dan memiliki target tertentu yang ia baca, maka menghafal baginya (menjadi) mudah dan ringan. Hal ini dapat dibuktikan dalam banyak keadaan. Ayat mana saja yang ingin dihafal, hampir-hampir sebelumnya seperti sudah dihafal. Akan tetapi yang sedikit membaca dan tidak membuat target tertentu setiap harinya untuk dibaca, ia akan mendapatkan kesulitan yang besar ketika menghafal.
Perlu diketahui, wahai saudaraku! Membaca Al-Qur‘ân termasuk ibadah paling utama dan mendekatkan diri kepada Allah. Setiap huruf yang Anda baca mendapatkan satu kebaikan, dan kebaikan akan dilipatgandakan menjadi sepuluh kebaikan. Sama halnya dengan banyak membaca surat-surat yang telah dihafal, ia dapat menambah kemantapan hafalan dan tertanamnya dalam memori. Khususnya pada waktu shalat, maka bersungguh-sungguhlah Anda melakukan muraja‘ah yang telah dihafal dengan membacanya ketika shalat. Ingatlah, qiyamullail (bangun malam) dan ketika shalat tahajjud beberapa raka’at, Anda membaca ayat-ayat yang Anda hafal merupakan pintu paling agung di antara pintu-pintu ketaatan, dan membuat orang lain yang sulit menghafal menjadi iri terhadap apa yang Anda hafal.
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah membimbing kita kepada metode ini, yang merupakan kebiasaan orangorang shalih, supaya hafalan Al-Qur‘ân kita menjadi kuat melekat, dan selamat dari penyakit lupa. Dari Sahabat ‘Abdullâh bin ‘Umar Radhiallahu’anhu bahwasanya Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
Dan apabila shahibil-Qur‘ân (penghafal Al-Qur‘ân) menghidupkan malamnya, lalu membaca Al-Qur‘ân pada malam dan sianganya, niscaya ia akan ingat. Dan apabila dia tidak bangun, maka niscaya dia akan lupa. (HR Muslim).
EMPAT BELAS Menghafal Sendiri
Sedikit Manfaatnya Karena kebiasaan manusia itu menundanunda amalan. Setiap kali terlintas dalam pikirannya bahwa ia harus segera menghafal, datang kepadanya kesibukan-kesibukan dan jiwa yang mendorongnya untuk menunda amalan. Akibatnya membuat tekadnya cepat melemah. Adapun menghafal bersama seorang teman atau lebih, mereka akan membuat langkah-langkah tertentu. Masing-masing saling menguatkan antara yang satu dengan lainnya, sehingga menumbuhkan saling berlomba di antara mereka, serta memberi teguran kepada yang meremehkan. Inilah metode yang dapat mengantarkan kepada tujuan, Insya Allah.
Cobalah perhatikan, betapa banyak pemuda telah menghafal sekian juz di halaqah tahfizhul- Qur’ân di masjid, kemudian mereka disibukkan dari menghadiri halaqah ini. Mereka menyangka akan (mampu) menyempurnakan hafalan sendirian saja, dan tidak membutuhkan halaqah lagi. Tiba-tiba keinginan itu menjadi lemah lalu )ia pun) berhenti menghafal. Yang lebih parah lagi, orang yang seperti mereka kadang-kadang disibukkan oleh berbagai urusan dan pekerjaan. Kemudian mereka tidak mengulang hafalan yang telah dihafalnya. Hari pun berlalu, sedangkan semua hafalan mereka telah lupa. Mereka telah menyia-nyiakan semua yang telah mereka peroleh.
Menghafal sendiri bisa membuka peluang pada diri seseorang terjerumus ke dalam kesalahan saat ia mengucapkan sebagian kalimat. Tanpa ia sadari, kesalahan itu terkadang terus berlanjut dalam jangka waktu yang lama. Tatkala ia memperdengarkan hafalannya kepada orang lain atau kepada seorang ustadz di halaqah, maka kesalahannya akan nampak.
Oleh karena itu, wahai saudaraku! Pilihlah menghafal bersama mereka apa yang mudah bagi Anda untuk menghafalnya dari Kitabullâh, mengulang hafalan Anda bersama mereka. Ini merupakan sebaik-baik perkumpulan orangorang yang saling mencintai karena Allah Subhanallahu wa Ta’ala.
LIMA BELAS Teliti Terhadap Ayat-Ayat Mutasyabihat
Sangat penting untuk memperhatikan ayat-ayat mutasyabih (serupa) di sebagian lafazh-lafazhnya, dan membandingkan ayat-ayat mutasyabih itu di tempat-tempat (lainnya). Ketika Anda menghafalnya, alangkah baik jika ayat-ayat mutasyabih itu disalin di buku yang khusus. Supaya letak ayat-ayat mutasyabih itu dapat Anda ingat ketika mengulangi membacanya.
Dapat dilihat pada sebagian penghafal yang tidak memperhatikan letak ayat-ayat mutasyabih yang satu dengan lainnya. Sehingga mereka terjatuh dalam kesalahan ketika menyetor hafalan, disebabkan tidak memperhatikan letak ayat-ayat mutasyabih itu. Dalam hal ini, suatu ayat tertentu membuat mereka menjadi ragu dikarenakan menyerupai dengan ayat pada surat lain. Ketika membaca ayat-ayat tersebut, ternyata berpindah ke surat berikutnya tanpa mereka sadari. Bisa jadi ketika menyetor hafalan, kadangkala berpindah ke ayat mutasyabih yang ketiga atau keempat apabila ayat mutasyabih itu ada di beberapa tempat. Oleh karena itu, metode yang paling baik agar hafalan menjadi mantap, yaitu memusatkan perhatian terhadap ayat-ayat yang sama antara satu dengan lainnya. Curahkan kesungguhan dan fokuskan diri Anda dalam mencermatinya.
Para ulama telah menyusun berbagai kitab dalam masalah ini. Di antara kitab yang paling bagus. ialah kitab Mutasyabihul Quranil ‘Azhim karya Imam Abi al-Hasan bin al-Munadi wafat pada tahun 366 H, dan kitab Asraru Tikrari fil Quran karya seorang qari‘ handal, Muhammad bin Hamzah al-Karmani, seorang ulama abad kelima Hijriyah. Sebagian ulama juga menyusun Mandzumah Syi’riyyah (susunan bait-bait sya’ir) dalam masalah ini, untuk memudahkan para penuntut ilmu menghafalnya. Di antaranya, kitab Nudzhmu Mutasyabihil Quran karya Syaikh Muhammad at-Tisyiti, (ia) termasuk ulama abad kesebelas Hijriyah.
Imam Ibnu Munadi dalam menjelaskan pentingnya mengetahui letak (tempat-tempat) ayat-ayat Al-Qur‘ân yang mutasyabih, (beliau) berkata: “Mengetahui tempat-tempat ayat-ayat mutasyabih, sesungguhnya dapat membantu menambah kekuatan hafalan seseorang, dan melatih orang yang masih menghafal. Sebagian ahli qiraat telah membukukan hal ini, lalu menyebutnya dengan al-mutasyabih, penolak dari buruknya hafalan”.9
Oleh karena itu, bersungguh-sungguhlah, wahai saudaraku dengan wasiat dan bimbingan ini. Segeralah menghafal Kitabullâh, merenungi ayat-ayatnya, dan berpegang teguh dengan petunjuknya, sebab Kitabullâh merupakan cahaya yang nyata dan jalan yang lurus. Allah berfirman Subhanahu wa Ta’ala :
Hai Ahli Kitab, sesungguhnya telah datang kepadamu Rasul Kami, menjelaskan kepadamu banyak dari isi Al Kitab yang kamu sembunyi kan, dan banyak (pula yang) dibiarkannya. Sesungguhnya telah datang kepadamu cahaya dari Allah, dan Kitab yang menerangkan. Dengan kitab itulah Allah menunjuki orang-orang yang mengikuti keridhaan-Nya ke jalan keselamatan, dan (dengan kitab itu pula) Allah mengeluarkan orang-orang itu dari gelap gulita kepada cahaya yang terang benderang dengan seidzin- Nya, dan menunjuki mereka ke jalan yang lurus. (Qs al-Mâidah/5:15-16).
(1) Fadha‘ilul-Qur‘ân, karya Ibnu Katsir, hlm. 147.
(2) Mutasyabihul- Qur‘ânil-’Azhim, karya Imam Ibnu Munadi, hlm. 25.
(3) Tafsir Ibnu Katsir (3/432).
(4) Adabud-Du-nya wad-Dîn, karya al Mawardi, hlm. 57.
(5) Risalah Syarah Hadits Syaddâd bin Aus, karya Imam Ibnu Rajab, hlm. 37.
(6) Mutasyabihul- Qur‘ânil-Azhim, karya Ibnu Munadi, hlm. 56, secara ringkas.
(7) Mutasyabihul- Qur‘ânil-Azhim, hlm. 55, dan hadits yang diriwayatkan Imam Muslim dalam kitab Shahîhnya, no. 2725.
(8) Mutasyabihul- Qur‘ânil-Azhim, hlm. 25.
(9) Mutasyabihul-Qur‘ânil-Azhim, hlm. 59, secara ringkas.
Majalah As-sunnah Edisi Ramadhan (06-07)/Tahun XI/1428H/2
Sumber:http://bukhari.or.id

Thursday, September 15, 2011

Bosan dan Futur Dalam Kehidupan Rumah Tangga

Salah satu bekal yang paling utama dalam berumah tangga adalah ILMU.
berhubung umur saia cukup untuk berumah tangga (ada yang mau ga ya ma saia?hehehe) maka saia sendiri melengkapi diri saia dengan ilmu.ada ilmu bagus yang saia dapatkan di dakwatuna,ni dia:

dakwatuna.com - Allah SWT telah mensyari’atkan pernikahan. Dan menjadikan sebagian dari tujuannya adalah pemenuhan berbagai keperluan jiwa, fisik, sosial dan ruhani. Pernikahan adalah sumber penumbuhan kesehatan jiwa dan fisik dan benteng penjaga berbagai penyakit jiwa, penyimpangan perilaku dan akhlaq.
Sebuah kewajaran bila kehidupan berumah tangga telah melewati 5 tahun mengalami masa futur, dapat pula kurang dari itu atau lebih. Tidak mengapa pula terjadi masa-masa bosan yang bersifat temporer dan sepintas lalu. Yang penting jangan berkepanjangan, dan jangan sampai menghancurkan kehidupan berumah tangga.
  • Kebosanan Umum: yaitu kebosanan yang terjadi akibat rutinitas kehidupan sehari-hari
  • Kebosanan Emosional: yaitu hilangnya rasa cinta kasih di antara suami istri.
  • Kebosanan Seksual: Yaitu Menjalankan hubungan seksual seakan-akan merupakan sebuah kewajiban atau tidak ada pembaharuan di dalamnya.
Gejala dan Bahaya
Ada banyak dampak, tanda dan gejala adanya future dalam kehidupan berumah tangga, di antaranya:
  1. Pengaduan istri bahwa suaminya tidak perhatian dan berpaling darinya, sering keluar dan begadang di luar rumah, memperlakukannya secara kasar, kering, tanpa penghargaan. Suami juga mengadu bahwa istrinya mengabaikannya dan beralasan karena factor anak, banyak meminta anggaran belanja, tidak berhias di hadapannya, dan pengaduan-pengaduan lainnya.
  2. Future dan rutinitas dalam berbagai hubungan suami istri, diantaranya: future dalam hubungan emosional dan seksualitas
  3. Antara suami dan istri merasa ada jarak dan barier psikologis, padahal keduanya hidup satu atap
  4. Membesar-besarkan berbagai kesalahan, buruk sangka, buruk dalam menafsirkan ucapan dan perbuatan
  5. Sering terjadi perbedaan pendapat, dan suara meninggi untuk urusan sepele.
  6. GTM (Gerakan Tutup Mulut) di antara suami istri, minim atau tidak ada dialog di antara keduanya sama sekali.
  7. Penderitaan pihak wanita lebih banyak, sehingga kita mendapatinya bolak balik ke klinik jiwa yang jarang sekali dimasuki oleh lelaki. Hal ini karena lelaki mempunyai berbagai cara untuk berekspresi dan mencari hiburan. Berbeda dengan perempuan yang tenggelam dalam problem dan deritanya. Hal ini melahirkan berbagai rasa sakit, cemas, mengeluh sakit kepala, sakit perut, tidak ceria, tidak mampu lagi menikmati hal-hal yang biasanya dia nikmati.
  8. Demi meringankan rasa bosan atau problem rumah tangga dan seksualitas, sebagian suami atau istri lari ke cara-cara yang menyimpang, semisal narkotika dengan segala bentuknya, atau menjalin hubungan haram, atau suntuk kepada pekerjaan secara berlebihan.
  9. Sebagian suami mencari istri kedua, atau ketiga atau keempat. Sebagian lainnya bersabar dan menanggung deritanya. Sebagian istri bersabar dan mencoba mensiasati urusannya. Sebagian lainnya berusaha mencari kompensasi atas kegalauannya dengan membeli berbagai kebutuhan sekunder, atau menyibukkan diri dengan anak, atau melakukan penyimpangan dalam berbagai bentuk dan tingkatannya.
  10. Keluarga: suami istri dan anak-anak hidup dalam berbagai perasaan negatif.
  11. Bisa berakibat terjadinya berbagai pengkhianatan suami istri
  12. Bisa berakibat terjadinya perceraian
Sebab
Sebagaimana futur berakibat pada munculnya gejala atau problem yang lebih besar, future juga terjadi akibat satu atau beberapa problem yang bertumpuk. Di antara sebab-sebab terjadinya future dalam kehidupan rumah tangga adalah:
  1. Memasuki kehidupan berumah tangga dengan berbagai prediksi dan obsesi ideal (jauh dari fakta). Bisa jadi suami atau istri tidak merasakan idealismenya, lalu ia hidup dalam kenyataan yang bisa jadi membuatnya kecewa berat, lalu merasa future, lalu meyakini bahwa kehidupan rumah tangganya telah gagal, dan bahwasanya solusinya adalah mengakhiri kehidupan rumah tersebut dengan perceraian.
  2. Pengulangan dan rutinitas harian yang membosankan.
  3. Masing-masing pihak tidak berusaha dengan sungguh-sungguh untuk meningkatkan level kehidupan rumah tangganya ke tingkat yang lebih baik, juga tidak sungguh-sungguh dalam mencari solusi atas setiap problem yang dihadapinya.
  4. Kecurigaan dan kecemburuan secara berlebih dari salah satu suami atau istri, dan hal ini menanamkan bibit futur dalam hubungan di antara keduanya.
  5. Bisa jadi sebagian penyakit fisik atau jiwa berakibat munculnya futur dengan segala bentuknya, misalnya: depresi, cemas dan schizophrenia atau split personality.
  6. Hilangnya cinta kasih diantara suami dan istri dalam tempo yang lama.
Antisipasi dan Solusi
  1. Penguatan hubungan dengan Allah SWT. Di antaranya, kebersamaan suami istri dalam berbagai aktivitas; seperti mengkhususkan waktu untuk melakukan wirid harian dalam menghafal Al-Qur’an, membaca istighfar, shalat sunah, bersedekah, umrah dan amal soleh lainnya.
  2. Masing-masing pihak suami dan istri hendaklah merasa bertanggung jawab atas terjadinya futur di antara keduanya, karenanya, hendaklah masing-masing berperan dalam meng-’ilaj
  3. Pihak istri perannya lebih besar dalam hal ini. Hendaklah ia memperbaharui dan mengembangkan cara memperlakukan suaminya, dalam melakukan sentuhan-sentuhan lembut dalam rumah, khususnya kamar tidur, masakan, penataan ruang dan perabot, menerapkan hobi-hobi baru, melakukan berbagai aktivitas keluarga di dalam rumah, refreshing keluarga, membuat berbagai kejutan, memberi hadiah secara periodik. Semua hal ini hendaklah suami juga melakukannya, sesuai dengan bidangnya.
  4. Suami atau istri hendaklah mengambil inisiatif falam dialog dengan pihak lainnya, memunculkan tema untuk didialogkan. Hal ini membantu suami istri untuk melewati jurang yang muncul sebelum menganga lebar.
  5. Hendaklah suami istri saling memahami, bagusnya semenjak awal pernikahan. Caranya, masing-masing berterus terang tentang apa yang disukai dan yang tidak disukai. Bersepakat bahwa masing-masing pihak akan berusaha memenuhi keperluan pihak lainnya, baik psikologis maupun fisik, seperti: menghargai, menghormati, saling menerima, khususnya saling menerima fisik, lalu menerjemahkan kesepakatan ini dalam bentuk perilaku dan ucapan … sepanjang kehidupan suami istri yang panjang, dengan seijin Allah.
  6. Menghindari rutinitas dalam hubungan keluarga dan seks di antara suami istri
  7. Hendaklah masing-masing suami dan istri  mempelajari kemahiran berinteraksi dengan orang lain
  8. Pengendalian diri saat emosi atau saat terjadi krisis
  9. Kehidupan suami istri tidak lain adalah partnership dalam pemikiran, emosi dan fisik, dan semua kesertaan ini menjadikan kehidupan suami istri memiliki cita rasa yang khas yang menjauhkannya dari hantu kebosanan dan futur.
Sumber: http://arb3.maktoob.com/vb/arb223219/

Thursday, June 23, 2011

Iseng-Iseng Bermanfaat

Dihari minggu pagi ku mendengar radio rodja yang khusus acara untuk anak-anak yang penyiarnya bernama dengan kak luqman,dengan acaranya kak luqman memberikan materi singkat yang materi tersebut akan dibacakan lagi oleh adek-adek yang menelfon maupun sms.

Diantaranya adek-adek yang nelfon ada yang ku sangat senang mendengarnya,kenapa?karena adek ini(ku lupa namanya)dengan umur tiga tahun bisa membaca alquran.yang dibacanya adalah juz 30 walaupun membacanya dengan sedikit terbata-bata tapi menurutku anak seumuran itu melebihi dari kemampuan rata-rata.

Ditanya oleh kak luqmannya,
kak luqman : adek (dia menyebut nama,tapi ku lupa dengan namanya) yang mengajarkan baca alquran siapa?
adek : bunda

dari pertanyaan singkat tersebut ku mengambil kesimpulan,untuk mendidik anak agar menjadi seorang penghafal alquran kita harus dan wajib untuk menjadi seorang penghafal alquran(Menghafal alquran sesuai dengan kemampuan kita),terutama ibu/ummi/bunda yang harus mendidik anak dengan alquran.

Ya Rabb kami, anugerahkanlah kepada kami, isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa. (QS. Al Furqon: 74)

Monday, February 21, 2011

Blog ku di kunjungi orang yahudi laknatulloh.


Kenapa ku melihat bintang david jiwa ini bergejolak untuk mengatakan bahwa bangsa yahudi ada bangsa Bab*.
Berang hati ini kau injak,kau jajah,kau bantai,kau cincang seperti binatang tanah suci palestina kiblat umat islam pertama.Menangis hati ini,berembun mata ini melihat bocah-bocah penghafal alquran kau bantai,kau bom dengan senjata yang tidak apa-apanya dihadapan Alloh.Mungkin ini sedikit mewakili perasaan rakyat palestina..

Friday, January 14, 2011

Abi yang baik...

Abu dan Ummu, sama halnya seperti anak, orangtua juga memiliki jenis kelamin dan temperamen yang berbeda, sehingga turut memberikan cara-cara yang berbeda dalam pengasuhan. Untuk itu, mari kita lebih jauh mengenal tipe – tipe pengasuhan seorang ayah, karena akan berpengaruh pada pola pengasuhan anak.
Abu dan Ummu, orangtua membawa serta pengalaman masa lalunya terdahulu saat diasuh orangtuanya semasa ia kecil, dan sejumlah nilai budaya yang membentuk apa yang mereka lakukan saat ini. Selain itu, orangtua juga memiliki pola-pola kehidupan sosial, seperti hubungan bersama pasangan, keluarga besar, dan dunia kerja. Pola kehidupan sosial itulah yang secara otomatis dibawa dalam pengasuhan anak.

Wednesday, January 12, 2011

Cemburu dalam islam

Dalam islam ternyata kecemburuan itu diatur sedemikian rupa sehingga menjadi ladang amal bagi orang menderita rasa cemburu didalam dadanya,artikel ini sedikit mengulas tentang kecemburuan didalam rumah tangga (walopun blom nikah kan kudu belajar juga) yang kudapatkan dari sini,selamat membaca.


MENGENDALIKAN RASA CEMBURU DALAM RUMAH TANGGA

Tuesday, November 23, 2010

Kepada Para Suami

Source : Renungan dan kisah inspiratif

Awal mula kehidupan seseorang berumah tangga dimulai dengan ijab-kabul.
Saat itulah yang halal bisa jadi haram, atau sebaliknya yang haram bisa jadi halal.
Demikianlah ALLAH telah menetapkan bahwa ijab-kabul walau hanya beberapa patah kata dan hanya beberapa saat saja, tapi ternyata bisa menghalalkan yang haram dan mengharamkan yang halal. . .  :-)

Wednesday, November 17, 2010

Idul Adha 1431 H

أ‌- اللَّهُ أَكْبَرُ، اللَّهُ أَكْبَرُ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ الله ُ، وَاللَّهُ أَكْبَرُ، اللَّهُ أَكْبَرُ وللهِ الْحَمْدُ
ب‌- اللَّهُ أَكْبَرُ، اللَّهُ أَكْبَرُ، اللَّهُ أَكْبَرُ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ الله ُ، اللَّهُ أَكْبَرُ وللهِ الْحَمْد

Seperti biasa,idul Adha sekarang masi sendiri ditanah rantau.Iba hati ini saat merasakan,mendengarkan Takbir yang bergema..
Merasakan keagungan,kebesaran dan kekuasaan Alloh yang Maha Besar dan membuat kita merasa kerdil di hadapan-NYA..
Maha Suci Alloh...
Tahun ini aku juga belum bisa menunaikan ibadah haji dan ibadah qurban.Mudah-mudahan minimal tahun besok ku harus bisa qurban (pasangkan niat lagi)...Amin.

Friday, November 12, 2010

Teknik mendasar dalam menangani manusia

1. Jangan mencerca, mengkritik, memarahi, mengeluh/mengomel dan mengoreksi orang lain.

Kalau anda ingin mengumpulkan madu, jangan tendang sarang lebahnya.
Kritik adalah hal yang sia-sia karena menempatkan seseorang dalam posisi defensif dan biasanya membuat orang itu berusaha mempertahankan dirinya.
Jangan mengkritik, karena orang hanya bertindak dengan cara yang sama seperti yang akan kita lakukan kalau kita berada dalam situasi yang sama.
Karena semua orang merasa dirinya baik dan tidak salah.
Tuhan menciptakan manusia tidak sempurna dan berbeda intelektualnya
Dapat melukai perasaan, rasa kebanggaan dan menimbulkan rasa benci.
Seekor anjing akan belajar lebih cepat jika diberikan hadiah dibandingkan jika diberikan hukuman.
Dengan menyakiti orang lain tidak akan memperbaiki /mengubah orang tsb.
Dapat menurunkan semangat kerja.
Lebih baik memperbaiki diri sendiri terlebih dahulu daripada berusaha merubah orang lain.
Semua orang bodoh bisa mengkritik, mencerca dan mengeluh, dan hampir semua orang bodoh melakukannya.
Tuhan tidak pernah menghakimi orang hingga tiba hari kiamat.
Lebih baik memberikan insentif kepada seseorang daripada mengkritiknya.

Contoh :
Memarahi/mengkritik orang tidak pakai topi pengaman dengan cara tegas dan kasar akan menimbulkan penolakan dibandingkan dengan menanyakan apakah topi tersebut tidak nyaman dipakai, menyadarkan bahwa topi tersebut dirancang untuk melindungi thp kecelakaan dan menyarankan agar topi selalu digunakan.

Jika orang lain berbuat salah, jangan segera dikritik tetapi dipikirkan terlebih dahulu bagaimana jika kita dalam kondisi yang sama dengan orang tersebut

Seorang pilot yang hampir celaka karena kecerobohan mekaniknya tidak memarahinya melainkan memeluknya dan mengatakan : saya yakin anda tidak akan pernah melakukan kesalahan lagi dan mempercayakan pekerjaan lain.

Seorang ayah tidak akan memarahi, memukul anaknya manakala ia menyadari bahwa anaknya tersebut adalah seorang anak kecil yang belum mempunyai pemikiran yang sama dengan orang dewasa.

2. Memberikan penghargaan yang jujur dan tulus.
Desakan yang paling dalam pada sifat dasar manusia adalah hasrat untuk menjadi penting.
Lebih baik memberikan penghargaan kepada orang lain daripada mencari kesalahan.
Biasakan memberikan penghargaan kepada rekan-rekan didepan umum.
Memberikan penghargaan yang jujur dan tulus adalah memberi makan harga diri orang lain.
Beda antara penghargaan dan sanjungan, yang satu tulus dan yang satunya tidak tulus, yang satu berasal dari hati dan yang satunya dari gigi, yang satu tidak mementingkan diri dan yang satunya demi diri sendiri.
Kita harus mengatakan bahwa: ‘Setiap orang yang kita jumpai adalah lebih baik dari saya dalam hal tertentu’. Dengan cara itu kita belajar kepadanya.

Contoh :
Seorang Suami yang baik selalu memberikan penghargaan kepada istrinya dan anak-anaknya.

Seorang suami diminta oleh istrinya untuk mengatakan beberapa kekurangan yang harus diubah yang terdapat pada dirinya. Suaminya mengatakan : ‘ Saya tidak bisa memikirkan hal-hal yang ingin saya ubah dalam dirimu, saya mencintaimu apa adanya dirimu.

3. Mengetahui keinginan orang lain dan membantu mereka untuk memperolehnya.

Satu-satunya cara untuk mempengaruhi orang lain adalah berbicara tentang apa yang mereka inginkan dan tunjukkan kepada mereka bagaimana memperolehnya.
Rahasia sukses bergaul adalah melihat segala sesuatu dari sudut pandang orang lain.

Contoh :
Untuk membujuk seorang anak agar mau masuk sekolah TK adalah dengan cara mengatakan kepadanya semua kesenangan yang bisa didapatnya di TK.

Seorang ingin mendapatkan keringanan uang sewa gedung, dia mengatakan kepada menager gedung: ‘Kalau saya berada dalam posisi anda maka saya akan berbuat sama. Tugas seorang menager tentunya berusaha memajukan perusahaan. Mari kita bahas bersama-sama keuntungan dan kerugian apabila anda menaikkan uang sewa’.

Untuk membujuk seseorang untuk membeli asuransi adalah dengan cara memberitahukan keuntungan yang akan didapatnya. Penyampaiannya bersemangat dan antusias.
Untuk membujuk orang untuk melakukan renovasi gedung adalah dengan cara memperlihatkan betapa indahnya gedung-gedung yang sudah direnovasi.

Kata-kata pembukaan untuk surat dinas : ‘Perusahaan anda telah menjadi salah satu pelanggan kami yang baik selama 4 tahun ini. Sudah sewajarnya kami sangat menghargai cara kerja anda dan sungguh ingin memberi anda pelayanan yang cepat, efisien yang sudah menjadi hak anda…………Tanpa menghiraukan kapan pengiriman barang anda, kami dengan senang hati berusaha semampu kami melayani anda dengan segera. Anda sibuk, jangan bersusah-susah untuk menjawab surat ini’.

Untuk membujuk agar anak mau makan, menjelaskan bahwa badannya akan cepat besar dan sehat dan dapat melakukan sesuatu seperti kakaknya jika ia mau makan.

Untuk membuat anak tidak mengompol di tempat tidur adalah dengan cara membelikan tempat tidur baru yang merupakan pilihan yang disenanginya.

Thursday, November 11, 2010

Doa untuk Siapapun bidadari itu

Ya Allah
Aku berdo’a kepada mu
Jadikan ia serorang wanita yang solehah
Tambahkan ilmu yang bermanfaat untuknya
Jadikan ia seorang penghuni syurga
Tambahkan kebaikan hidup padanya
Bimbinglah ia agar selalu di jalanmu
Curahkan rahmat dan kasih sayang-MU selalu

Ya Allah
Pertemukan kami dalam ikatan keridhoan-Mu
Restui kami untuk selalu bersama
Lindungi kami dari segala fitnah

Ya Allah
Satukan kami dalam ikatan suci dan engkau ridhoi
Namun bila engkau berkehendak lain maka aku bermohon
Pertemukan kami di syurga kelak

Ya allah
Pertemukan aku dengan orang yang mencintaiMu di atas segalanya
Izinkan aku untuk mendampingi hidupnya

Ya Allah
Dewasakan ia, teguhkan keimananya,, tegarkan pendiriannya
Ya Allah
Dihari ini aku berdoa segala kebaikan untuknya
Ya Allah
Aku berharap kepadaMU terimalah do’a ku ini . amin.

Friday, November 5, 2010

Istikharah untuk nikah dan hal lainnya


Saudara dan saudariku yang budiman,pernikahan adalah ikatan yang mempertalikan antara ikatan yang mempertalikan supaya memilih isteri atau suami yang tepat adalah fase terpenting dalam permulaan dan pernikahan,dan dalam hal ini diperlukan kesungguhan yang mendalam untuk mendapatkan suami atau istri yang tepat dari segala aspeknya.Siapa yang ingin menikah,hendaklah dia memilih pendamping hidupnya dengan pilihan yang berlandaskan pengetahuan dan pemikiran yang kukuh serta sangat bersungguh-sungguh untuk beristikarah kepada Alloh sebagaimana diajarkan oleh Rasulullah kepada kita."Sebelum istikharah hendaknya kita tidak merasa condong ke pada salah satu perkara,sehingga setelah kita istikharah yang tampak dalam benak pilihan yang terbaik adalah apa yang telah ia condongi(dengan hawa nafsu belaka) sebelum beristikharah.Lagi pula,ia akan menjadi isthikarahnya tidak bermanfaat,karena istikharah adalah meminta pilihan yang terbaik dari Alloh bukan dari hawa nafsunya". Rasulullah mengajarkan kepada kami isthikarah dalam segala perkara sebagaimana beliau mengajarkan surat al-Quran :

Tulang Rusuk tidak akan Tertukar

“ana akan ta’aruf dengan ukhti beberapa tahun lagi, ketika ukhti sudah lulus”

“untuk apa antum katakan itu skrg akhi?... Jika belum siap adalah jawabannya, lalu mengapa harus antum katakan rencana tersebut pada saya? Tak tahu kah antum, kalimat itu menggoyahkan kekokohan iman yang susah payah saya bangun.”

Friday, October 22, 2010

Menangislah

Setiap jiwa akan merasakan kematian? (QS Ali'Imran:183)

Ini sebuah pelajaran bagi kita semua dan terutama bagi saya untuk kembali kepadaNYA


Mudah-mudahan ini bisa membasahi mata yang kering dengan air mata akan takutnya akan adzabNYA.

Saturday, October 16, 2010

prayer of a husband to wife

Bismillahirrohmaanirrohiiim…
Alhamdulillahi robbil ‘aalamiiin…
Ashsholaatu wassalaamu ‘alaa rosuulillaah…

 Terimakasih, yaa Robbiii…
Engkau telah menyatukan kami dalam ikatan pernikahan ini. Menghalalkan yang sebelumnya belum halal atas kami. Mengharamkan yang sebelumnya belum haram atas kami. Mengikuti sunnah Rasul-Mu. Menyempurnakan separuh dien-Mu. Menyemai ibadah dalam bilik kemesraan kami. Sembari terus–menerus mengharapkan ridho dan ampunan-Mu…